By ArifaGora on 22nd September

Dan sewaktu Islam terpaksa terjun ke medan perang karena membela diri, tampillah Abdullah ibnu Rawahah membawa pedangnya ke medan tempur Badar, Uhud, Khandak, Hudaibiah dan Khaibar, seraya menjadikan kalimat-kalimat syairnya dan qashidahnya menjadi slogan perjuangan:

“Wahai diri! Seandainya engkau tidak tewas terbunuh, tetapi engkau pasti akan mati juga!”

Ia juga menyorakkan teriakan perang:

“Menyingkir kamu, hai anak-anak kafir dari jalannya. Menyingkir kamu setiap kebaikkan akan ditemui pada Rasulnya”.

Dan datanglah waktunya perang Muktah ….Abdullah bin Rawahah adalah panglima yang ketiga dalam pasukan Islam.

Ibnu Rawahah berdiri dalam keadaan siap bersama pasukkan Islam yang berangkat meninggalkan kota Madinah …ia tegak sejenak lalu berkata, mengucapkan syairnya;

” Yang kupinta kepada Allah Yang Maha Rahman

Keampunan dan kemenangan di medan perang

Dan setiap ayunan pedangku memberi ketentuan

Bertekuk lututnya angkatan perang syetan

Akhirnya aku tersungkur memenuhi harapan ….. Mati syahid di medan perang…!!”

There are no comments yet.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *